Wednesday, January 11, 2017

TATA CARA VAKSINASI AYAM BROILER


VAKSINASI PADA AYAM BROILER
Dalam keadaan normal, di mana penularan penyakit sangat rendah, maka vaksinasi yang dilakukan lebih sedikit. Apalagi siklus hidup ayam broiler sangat pendek; 6-7 minggu telah keluar dari kandang untuk dijual. Keadaan ayam yang demikian, cukup dilakukan vaksinasi tunggal terhadap ND, yaitu pada umur 10-15 hari melalui air minum atau tetes mata/mulut. Akan tetapi apabila dirasa resiko penularan penyakit sangat tinggi, maka vaksinasi terhadap ND ini dilakukan dua kali, yakni umur 1 hari dan umur 3-4 minggu. Sedangkan untuk vaksinasi IB (Infeksi Bronchitis), Gumboro, dan Marek hanya  dilakukan bila ada resiko infeksi penyakit yang tinggi. Untuk jelasnya perhatikan jadwal dan petunjuk vaksinasi serta pelaksanaan sebagai berikut:
A.    Jadwal vaksinasi.
Vaksinasi
terhadap
penyakit
KEADAAN PENYAKIT
Normal
Resiko infeksi penyakit tinggi
ND
IB
Gumboro
Marek
Umur 10-15 hari
Umur 1 hari dan 3-4 minggu
Umur 1 hari dengan semprot
Umur 4-14 hari
Umur 1 hari
B.     Beberapa petunjuk dalam melakukan vaksinasi.
Agar vaksinasi berhasil seperti apa yang dimaksud, maka di dalam melakukan vaksinasi perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1.    Ayam yang divaksinasi hanyalah ayam-ayam yang sehat saja.
2.    Apabila perlaksanaan vaksinasi melalui air minum, maka:
-     Tempat minum harus dicuci baik-baik, tetapi tidak diperkenankan menggunakan desinfektan detergent, sabun, dan lain-lain.
-     Air minum yang dipergunakan untuk mencampur vaksin hendaknya tidak mengandung chloor atau zat-zat lainnya, yang sekiranya bisa mematikan virus. Oleh karena itu agar vaksin ini aman, dianjurkan menggunakan air sumur, aquadest, air hujan, dan lain sebagainya, tetapi jangan menggunakan air leiding.
-     Dua sampai 4 jam menjelang dilaksanakan vaksinasi, ayam harus dipuasakan terlebih dahulu. Sebab vaksin yang sudah dilarutkan ke dalam air minum harus habis selama 2-3 jam.
3.    Bila vaksinasi harus dilaksanakan secara suntikan, penganglah ayam bersebut dengan hati-hati. Cara-cara penangkapan atau pemegangan jangan sampai kasar, sebab bisa mengakibatkan stress.
4.    Vaksin harus diusahakan terhindar atau terlindungi terhadap sinar matahari.
5.    Sesudah botol vaksin habis terpakai, maka botol atau sisanya harus  dimusnahkan, dibakar, atau direndam dalam air panas.
6.    Obat antistress harus dilakukan pada saat menjelang vaksinasi dan sesudahnya.
C.     Pelaksanaan vaksinasi.
Vaksinasi ND pada ayam broiler paling banyak dilakukan 2 kali pada masa hidupnya, yakni pada saat ayam umur 1-4 hari dan 3-4 minggu. Berbagai macam cara vaksinasi yang biasa dilakukan oleh para peternak antara lain:
1.      Tetes mata
Vaksin di teteskan pada salah satu mata dengan menggunakan pipet. Jarak antara unjung pipet dengan mata 1 cm. pada saat ditetes, mata harus terbuka sehingga vaksin bisa masuk dan meresap. Untuk itu, maka harus ditunggu agar mata yang habis ditetas itu dipejamkan. Mengenai dosis vaksinasi dengan cara ini biasanya cukup 1 tetes/ekor. Namun demikian demikian selalu dianjurkan agar para peternak dalam melaksanakannya selalu memperhatikan petunjuk dari pabrik yang bersangkutan.
2.      Tetes hidung
Pada cara ini, penetesan dilakukan tepat dilubang hidung dan pada saat dilakukan penetesan, lubang hidung yang sebelah harus ditutup dengan salah satu jari, sehingga vaksin bisa langsung meresap.
 3.      Melalui air minum
Vaksinasi dengan cara ini dilaksanakan sebagai berikut:
-     Air minum yang dipergunakan untuk melarutkan vaksin harus benar-benar bersih, tak mengandung bahan-bahan desinfektan seperti detergent, sabun, dan lain-lain.
-     Air minum yang dipergunakan diambil dari air sumur, aquadest, air hujan, dan lain sebagainya, tetapi jangan menggunakan air leiding.
4.      Injeksi
Dengan cara ini ayam dipegang satu persatu untuk diinjeksi dengan dosis tertentu sesuai dengan anjuran pabrik. Pada umumnya injeksi dilakukan secara intramusculair (masuk ke dalam otot) dada, atau paha. Cara ini banyak pula dilaksanakan oleh para peternak, karena pelaksanaanya mudah dan efektif, sebab dosis vaksin yang dimaksud bisa lebih tepat dari pada melalui air minum. Akan tetapi cara ini juga tak lepas dari suatu kelemahan, antara lain:
-     Injeksi memakan waktu cukup lama, apalagi kalau jumlah ayam yang harus di injeksi cukup besar.
-     Ayam akan stress, lebih-lebih kalau cara penangkapannya dan pemegangannya terlalu kasar. Oleh karena itu, dianjurkan agar pelaksanan vaksinasi dengan cara injeksi dilakukan pada sore hari atau malam hari. Sebab pada saat itu ayam lebih tenang.

0 comments:

Post a Comment